Hai teman, adakah yang suka ngopi?
Hei saya juga lho. Walaupun hanya sesekali minuman ini bisa bikin mood balik
lagi. Yah, untungnya juga nggak pernah mengalami masalah apapun dalam
mengonsumsinya. Ada sih teman yang sehabis minum kopi perutnya langsung sakit,
konon memang dia ada penyakit maag, sehingga
kopi sebisa mungkin dihindari. Saya memang nggak begitu ngerti
tentang kopi dan efek-efeknya sih. Namun, setelah mampir ke Omah kopi jadi
ngerti dikit dengan si hitam pahit ini, hehehe.
Hari Minggu, biasa, jatahku dolan. Walau dari rumah pasti bingung deh, mau kulineran di mana. Yang tempatnya bisa buat ngobrol, nggak cuma numpang makan saja. Ya sudah, habis dzuhur
meluncur saja ke Omah Kopi Gunung Kelir di daerah Tapen, Kesongo Tuntang yang
dikelola oleh kelompok tani Rahayu IV Desa Sirap, Jambu. Yang di sana ada juga teman kuliahku
ngebarista, ciehh. Sekalian cari tempat nongkrong sih, heheh. Sambil meracik
kopi pesanananku. Ia menjelaskan macam-macam kopi. Sejenak aku menengok tulisan
dari kapur yang tertera di display dengan berbagai macam menu dengan harganya. Keren dan unik juga idenya.
Serbuk kopi di dalam gelas sudah
terhidang di hadapanku, yaitu jenis Arabica Aceh Gayo, katanya paling enak dan
mungkin cocok dengan lidahku, dengan menggunakan teko kecil, dia menyeduh kopi pelan-pelan
di Frencpress, yaitu gelas yang bisa membuat kopi dan ampasnya terpisah dengan
cara ditekan dari tutupnya. Katanya sih, serbuk kopi itu sebenarnya nggak boleh
diminum karena bisa menyebabkan penyakit. Wah, aku baru tahu deh.
Frenchpress
Arabica Aceh Gayo
Wah, ada juga gelas macam begini to,
hehe. Frenchpress ini lumayan juga harganya, kalau yang murah dari produk Kapal
Api sekitar 100 ribu rupiah. Dari Frenchpress ini kopi baru dituang di gelas
deh. Saat secangkir kopi sudah siap, temanku bilang agar menyicipya tanpa gula.
Kata dia sih kopi ini nggak terlalu pahit. Yaksss, apaan, baru nyeruput dari sendok sudah bikin
melet-melet begini. No…no aku tetap nggak doyan. Humm tapiiii…pas ditambah gula kopinya jadi enak.
Yah….kalau diibaratkan sih kayak memandang wajahku, item tapi manis. Hahaha.
Rasa Arabica Aceh Gayo ini pahit dan
ada asamnya, menututku seperti minum kopi sachet. Tentu yang ini lebih enak
dong. Kopi Aceh Gayo memang terkenal enak dan mahal karena ditanam di dataran
paling tinggi, rasa pahitnya tidak akan
tercecap setelah habis diminum. Nggak kayak minum kopi sasetan, di lidah
asemnya masih terasa. Nah, di Omah Kopi Gunung Kelir secangkir Aceh Gayo hanya
12 ribu rupiah, katanya ini sudah murah lho.
Tak lengkap rasanya jika tak mencoba
kopi Kelir, produk asli yang dihasilkan dari Gunung Kelir di Jambu Ambarawa.
Kopi kelir ini jenisnya robusta. Berbeda dari Aceh Gayo kopi satu ini
benar-benar pahit tanpa ada rasa asam atau lainnya. Saat masih berbentuk
biji-bijian, membedakan biji kopi robusta dan Arabica sangatlah mudah, biasanya
biji kopi Arabica butirannya lebih kecil.
Kelar sruput-sruput. Temanku
menjelaskan berbagai peralatan ala-ala barista. Dengan berbagai gaya menyeduh
kopi, jiah. *kali aja ada yg sambil jungkir balik. Nah, yang ini Vietnam drip fungsinya sama sih,
memisahkan kopi dari ampasnya. Bentuknya seperti cangkir kecil yang diletakkan
di atas gelas, terdiri dari empat bagian yang berupa tutup, gelas dan 2 saringan.
Vietnam drip
Nah, beda lagi kalau menyeduh kopi
menggunakan teko leher angsa. Tak perlu ribet, tinggal tuang air panas, ampas
kopi tetap di bawah, langsung bisa memisahkan diri, hehe. Disebut teko leher
angsa karena bentuk mulut teko yang melengkung panjang seperti leher angsa. Harga
satu teko ini 675ribu
Teko leher angsa
Oh ya, masih ada lagi mesin-mesin
keren. Pernah menikmati secangkir espresso. Kopi siap saji yang tinggal pencet
dari mesinnya. Cuuur, cairan hitam berbau sedap ini meluncur dan siap
dinikmati. Fungsi mesin ini adalah mengekstrasi serbuk kopi yang halus dengan
menyemburkan air panas dengan tekanan tinggi. Pada permukaan kopi biasanya akan
muncul crema, yaitu buih halus berwarna coklat muda seperti krim.
Mesin espresso
Nah, yang ini Rok presso, mesin espresso tanpa
listrik atau manual serta harganya lebih terjangkau.
Bagi yang tidak suka kopi hitam murni
Ada juga lho kopi latte. Kopi late ini ya, simpelnya kopi yang dicampur susu.
Pertama, kupikir dengan susu kental manis pun jadi. Ternyata tidak sesederhana
itu . Susu yang digunakan ternyata susu cair UHT. Susu dihangatkan setelah itu
menggunakan alat milk frother untuk menghasilkan buih halus.
Macam-macam juga ya alatnya,
mahal-mahal lagi. Yah, rasanya tak perlu heran mengapa acara ngopi seperti life style.
Meminum kopi Arabica dua gelas sehari mampu
mencegah kanker, lebih baik lagi jika tanpa gula. Nah, kalau ada yang perutnya
sakit sehabis minum itu karena perutnya kosong. Minum kopi sebaiknya sesudah
terisi. Makan dulu ya… Kalau belum makan aku juga suka ndredeg *yaiyalah. Setelah
minum kopi jangan lupa untuk berkumur, karena ada kandungan zat yang bisa
merusak gigi.
Seneng banget deh nongkrong di Omah
Kopi ini. Namun, karena masih baru, sajian makanannya masih terbatas, hanya
berupa camilan ringa, seperti pisang goreng, kentang goreng dan telo goreng .
Di sana belum menyediakan belum menyediakan makanan berat.
Semoga ke depannya tempat ngopi ini
makin komplit sajiannya.
Selain bisa nongki seru, dapat ilmu juga deh, apalagi habis dikasih tahu kalau di Playstore ada aplikasi OpenSnap, di mana kita bisa pilih-pilih tempat makan yang dekat dengan lokasi kita. Setelah menyalakan GPS, langsung deh muncul review tempat makan yang nggak jauh dari tempat kita berada kayak review Bihun Tomyam ini. Hmmm, fitur Map View di OpenSnap benar-benar memudahkan penggunanya.
Mau tahu di mana tempatnya tinggal klik ikon lokasinya. Muncul deh letaknya beserta harganya sekalian. Jadi sebelum makan kita sudah siapin budget yang sesuai. Nggak bikin was-was deh, Takut kemahalan.
Dengan aplikasi ini aku jadi bisa planning buat kulineran di mana. Nggak bingung mesti tanya-tanya teman dulu. Kalau aku pastinya mencari makanan kesukaanku di Semarang. Seperti Nasi goreng ayam di Jl. Sriwijaya ini, Duh, ngiler deh.
Selain bisa nongki seru, dapat ilmu juga deh, apalagi habis dikasih tahu kalau di Playstore ada aplikasi OpenSnap, di mana kita bisa pilih-pilih tempat makan yang dekat dengan lokasi kita. Setelah menyalakan GPS, langsung deh muncul review tempat makan yang nggak jauh dari tempat kita berada kayak review Bihun Tomyam ini. Hmmm, fitur Map View di OpenSnap benar-benar memudahkan penggunanya.
Mau tahu di mana tempatnya tinggal klik ikon lokasinya. Muncul deh letaknya beserta harganya sekalian. Jadi sebelum makan kita sudah siapin budget yang sesuai. Nggak bikin was-was deh, Takut kemahalan.
Dengan aplikasi ini aku jadi bisa planning buat kulineran di mana. Nggak bingung mesti tanya-tanya teman dulu. Kalau aku pastinya mencari makanan kesukaanku di Semarang. Seperti Nasi goreng ayam di Jl. Sriwijaya ini, Duh, ngiler deh.
Aku suka kopi, tapi kopi tubruk alias black coffe. Sehari kadang bisa minum lebih dari 3 kali....hahaha
BalasHapusSuka kopi merek apa mbak? Hehe
HapusSuka kopi merek apa mbak? Hehe
Hapusmauu kesinii...kapan yuuuk....di pinggi jalan ndak dit? eh share ni postingan ke web IDFB siapa tahu terpilih dit
BalasHapusPinggir jalan persis mbak. Bukanya blm tentu krn yg jaga juga nyambi buka stand kalo ada event2. Buka mulai jam 12 siang
Hapuspengen nyoba ke sana
BalasHapusCoba aja. Tapi bukanya masih nggak tentu
HapusMenarik nihhh, pas bojoku juga suka kopi. Kapan2 ah mampir...
BalasHapusIya mbak. Tapi bukanya masih nggak tentu
HapusIya mbak. Tapi bukanya masih nggak tentu
HapusWaaahhh kopiiii. Suamiku banget nih suka ngopi
BalasHapusDari luar keliatan biasa, tapi dalemnya luar biasa. Kereeen. ^^
BalasHapusTrimakasih mbak Aditya meila, udah share info omahkopi kiata
BalasHapusSekarang omahkopi gunung kelir sudah resmi buka jam 13.00-23.00, kalau pas rame bisa sampai jam 24.00
Kita juga melayani pembelian kopi gunung kelir, bisa juga main ke kebun kopi+nyunrise/nyunset untuk info lebih lanjut bisa email ke di salafudinahmad8@gmail.com
Follow juga ig kita @omahkopigunungkelir
Itu ada yang dibuat dari mesin pembuat kopi kan gan ya? Pasti rasanya enak :D
BalasHapus