8. Dick and Jane vs Alice in Wonderland
Betapa indahnya hari minggu di
rumah, kecuali karena ada Reynolds tentunya,
pikir Ali. Caroline mengajak anak-anaknya ke Griffith Park untuk naik kereta. Sebenarnya
keretanya tidak bergerak, tapi di dalamnya kita bisa berkejaran sepuasnya.
Ali dan Reynolds berfoto dengan
Santa di Panorama City. Mereka juga ke pergi ke Corriganville, tempat favorit
Ali. Ada koboi, pacuan kuda, baku tembak, menunggang kuda, bermain di tepi
danau, pergi ke kedai untuk minum limun sarsaparila dan berjalan di atas
batu-batu di lereng bukit. Itu semua seperti film koboi di televisi.
Tapi itu hari Minggu, dan semakin
dekat dengan waktu mereka harus kembali ke asrama. Tempat dimana mereka akan
tinggal selama seminggu. Sulit rasanya untuk masuk mobil pada Minggu malam dan
pergi. Reynolds akan diam dan murung pada Minggu sore, mengurung diri di kamar
dengan pintu tertutup. Sementara Ali akan menonton televisi, jika ada film
koboi, atau merampungkan dua buku yang sedang dibacanya.
Buku tentang sebuah keluarga dengan
anak-anak yang bernama Dick, Jane dan Sally juga anjing bernama Spot serta
kucing bernama Puff. Ibu dan ayah mereka selalu bersama-sama. Dick, Jane dan
Sally mengajarinya tentang segala sesuatu. Ali sangat menikmati membaca buku
itu. Tapi, ketika ia melihat gambar-gambar disana, ia berpikir betapa
berbedanya kondisi keluarganya dari Dick dan Jane. Dia melihat gambar seorang ayah
duduk di kursi sembari mengisap pipa rokok dan membaca koran. Lalu
membandingkan dengan melihat foto ayahnya di atas piano.
Ali berharap bisa memelihara anjing
atau kucing, tetapi ibunya selalu mengatakan bahwa Itu tidak mungkin, dengan dirinya
bekerja dan ayahnya pergi sepanjang waktu, sehingga Ali hanya bisa mengoleksi
boneka binatang. Semua orang dalam gambar tampak
bahagia dan bersikap baik satu sama lain. Tak adakah yang pernah menangis? Apakah
Dick dan Jane selalu akur? Mereka semua hidup bersama, sepanjang waktu dalam
satu rumah. Memang tampak bahagia dalam buku ini.
Buku lain yang dinikmati Ali adalah
Alice in Wonderland (terutama ia menyukai gambarnya) Dalam beberapa hal ia
merasa mirip dengan Alice. Alice memiliki banyak petualangan dan hampir selalu
sendirian. Terkadang Alice menangis dan bingung. Menurutnya itu lebih realistis
ketimbang Dick dan Jane. Tentu hidup Alice lebih seru daripada Dick dan Jane.
“Sayang, sudah waktunya kembali ke
Mrs Amity's, apa kau sudah siap? Bukumu sudah dibawa? tanya ibunya .
“Yah, kupikir begitu.” desah Ali.
“Apa yang kamu pikirkan?” tanya
ibunya ketika memperhatikan Ali sedang memandangi dua bukunya bergantian.
“Aku berpikir betapa enak Dick, Jane dan Sally
tinggal di rumah sepanjang waktu. Tapi
rasanya Alice memiliki kehidupan yang lebih menyenangkan daripada Dick
dan Jane. Kupikir aku lebih suka menjadi Alice” terang Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar